Friday 9 December 2011

Biografi Letjen Suprapto (Pahlawan Revolusi)


Letjen Suprapto adalah pahlawan revolusi yang menjadi korban pembunuhan G30 S PKI pimpinan DN Aidit dan Kolonel Untung. Beliau lahir di Purwokerto 20 Juni 1920 dan wafat di Lubang Buaya 1 Oktober 1965. Untuk menghargai jasa beliau pemerintah menganugerahi gelar pahlawan Revolusi. Beliau kemudian dimakamkan di taman makam pahlawan kalibata Jakarta.

Pendidikan umum yang berhasil ia tamatkan adalah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yakni pendidikan setingkat SMP dan AMS (Algemne Middelberge School) yaitu pendidikan setingkat SMA. Suprapto pernah mengikuti pendidikan militer Koninklijke Militaire Akademie di Bandung namun tidak tamat karena pendudukan Jepang.

Pada jaman pendudukan Jepang ia pernah mengikuti pendidikan Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), Seindendan (Barisan Pemuda) dan Syuisyintai (barisan pelopor). Suprapto kemudian bergabung dengan TKR dan pernah ikut bertempur melawan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Suprapto juga pernah diangkat sebagai ajudan dan pengawal panglima besar Soedirman bersama Cokropranolo (mantan Gubernur DKI Jakarta), pernah menjabat kepala staf tentara dan teritorium IV/diponegoro Semarang, Jabatan lainnya adalah Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera dan berkedudukan di Medan. Tugas utama Suprapto selama di Medan adalah menjaga agar wilayah Sumatera aman dan tidak lagi terjadi pemberontakan seperti PRRI/Permesta. Setelah di Medan, Suprapto ditugaskan sebagai Deputy II Menteri/Panglima Angkatan Darat di Jakarta di bawah komando Letjen Ahmad Yani. Ia juga salah satu perwira TNI yang menolak pembentukan angkatan kelima yang diusulkan PKI sehingga menjadi target pembunuhan PKI bersama Ahmad Yani, MT Haryono, DI Pandjaitan,Sutoyo Siswo Miharjo dan S.Parman.

Referensi: Kawan Pustaka

1 comment: